Rabu, 16 Maret 2011

Air Terjun Cipendok

Posted by Vitz On 19.22 2 comments

Mantap bener  pemandangan air terjun Cipendok...!!!!!! Anda tidak dapat menggambarkan keindahan alam dan kesegaran udaranya kalau tidak mengalaminya sendiri.Curug Cipendok merupakan obyek wisata yang meiliki panorama yang mempesona, eksotis, luar biasa.., bener  uhuy dah!

Perjalanan dapat ditempuh kurang lebih 4 jam-an jika anda sudah berada di daerah purwokerto dalam melakukan perjalanan. Lama? Gak juga.. karena dalam perjalanan pasti deselingi dengan hati yang senang ingin segera tiba di tempat lokasi sehingga pokoknya tak terasa lama karena pengin-pengin cepat sampai ke tempat lokasi. Dan terlebih lagi suasana segar dan pemandangan alami tak henti-hentinya menemani sepanjang perjalanan anda.

Rute yang biasa dilalui jika dari Desa Pageraji ke arah utara melewati Desa langgong Sari grumbul Pliken, kemudian melintasi desa Rancamaya grumbul Kali Pancur, menyebrangi jembatan kali Prukut yang menjadi penghubung desa Rancamaya dan Gunung Lurah. Setelah melewati jembatan anda bisa memilih dua rute, yaitu ke arah barat menyusuri jalan aspal menuju desa Panembangan. Setelah melewati Mts Ma’arif 2 Cilongok anda akan menemukan tanjakan demi tanjakan yang mengantarkan ke desa Sambirata. Dari desa Sambirata terus saja menyusuri jalan desa hingga nanti sampai ke kawasan hutan pinus. Atau dengan melewati jalan setapak tak beraspal ke arah utara. Nanti anda akan melewati desa Gunung lurah dan desa Sambirata sebelah timur. Setelah agak lama menyusuri jalanan desa Sambirata ahirnya kami sampai pada hutan pinus. Di sinilah terjadi pertemuan dua arah. Disini pula anda akan bertemu dengan pengunjung2 dari desa lain, dan kalau ngepasi hari puncak liburan maka jumlah pengunjung yang ingin berekreasi ke Curug Cipendok lumayan banyak.

Perjalanan diteruskan melewati hutan pinus dengan sering kali melewati tanjakan-tanjakan curam.
Setelah hampir satu jam didalam hutan, anda akan sampai pada loket masuk menuju air terjun. Dan pemandangan yang lebih menakjubkan siap menanti Anda.



Sejarah Ringkas Curug Cipendok

Keberadaan Curug Cipendok tidak dapat dilepasakan begitu saja dari sejarah peperangan Pangeran Diponegoro. Alkisah, setelah peperangan Diponegoro berahir dengan kekalahan berada pada pihak Pangeran maka seluruh kekuasaan Kerajaan Mataram beralih tangan ke kompeni Belanda, tidak terkecuali dengan daerah dulangmas (Karisedenan Kedu, Magelang dan Banyumas). Maka dengan dalih untuk membuka lahan baru, pemerintah Belanda memerintahkan wedana Ajibarang (daerah kekuasannya meliputi Kec. Cilongok, Kec. Ajibarang, Kec. Pekuncen dan Kec. Wangon) yang bernama Raden Ranusentika untuk membabat hutan yang berada di daerah Cilongok, tepatnya di desa Karang Tengah.

Pengerjaan pembabatan hutan tidak berlangsung mulus, karena setiap kali para pekerja menebangi pepohonan, esok harinya pohon-pohon itu sudah berdiri lagi dengan kokoh,Seperti tidak pernah tarjadi apa-apa sebelumnya. Hal ini membuat sang wedana gundah dan berihtiar meminta petunjuk yang maha kuasa. Sang Wedana memutuskan untuk bertapa dengan harapan mendapat petunjuk, akan tetapi setelah sekian lama bertapa, sang Wedana belum juga mendapatkan wangsit. Ahirnya dengan memendam kekecewaan ia memutuskan untuk memancing dikawasan kedung yang berada dibawah air terjun (curug).

Disaat itulah kail sang wedana bergerak-gerak hebat, seakan ada ikan raksasa yang menariknya. Tanpa pikir panjang kail itu ditariknya. Dan ternyata… bukan ikan yang didapat, melainkan sebuah Pendok ( cincin warangka keris ) berwarna kuning keemasan. Dari pendok tadi, beliau melihat ribuan mahluk halus yang ternyata selama ini menghambat pengerjaan pembabatan hutan. Dan atas usul kepala pekerja yang bernama Breden Santa, air terjun (curug) ini dinamakan Curug Cipendok.

Persiapan

Bagi teman-teman yang ingin mengunjungi Curug Cipendok dengan jalan kaki sebaiknya membawa makanan dan minuman sendiri karena medan yang ditempuh cukup lama dan sulit yang pastinya menguras tenaga. Ya.. walaupun di kiri kanan jalan menuju Curug sekarang banyak yang berjualan. Akan tetapi kalau bawa sendiri dari rumah akan terasa lebih mantap.
Sediakan juga jas hujan, payung dan apa saja yang dapat melindungi kamera, handphone, dan barang yang anti air. Karena pada radius 500 meter air sudah dapat membasahi kita. Hal ini karena ketinggian Curug yang mencapai 92 M. Terlebih bagi yang ingin mengitari bagian bawah Curug. Mengitari areal bawah Curug harus dengan ekstra hati-hati dan punya nyali, karena medannya sangat sulit dengan melewati batu-batu berlumut dan dibawahnya berupa kedung dengan kedalaman puluhan meter dan deburan air yang setiap saat nyiprat ke anggota tubuh kita, kepleset sedikit saja kita akan tergilas dalam deburan air dan tak mampu nongol ke atas. Bangga rasanya bisa mengitarinya. Jarang lo.. yang berani dan sanggup melakukannya.


Bagi pengguna kendaran bermotor, chek dulu kesehatan mesin dan lain-lainnya. Tanjakan-tanjakan dengan kemiringan 45 derajat siap menanti anda. Anda harus berhati-hati, karena disamping sangat curam juga dengan medan yang berkelok-kelok. Tepatnya setelah memasuki desa Sambirata sampai menuju lokasi.

Oh ya.. bagi yang belum tahu lokasi Curug Cipendok, gampang… anda bisa melihat plang-plang di jalanan sekitar Purwokerto pasti akan anda temukan kompas menuju kesana. Kalau dari arah Purwokerto anda menuju ke arah barat sekitar 15 KM, setelah melewati kota kecamatan Cilongok anda akan menemukan pertigaan Losari, anda berbelok ke arah utara dan terus saja mengikuti jalan tersebut, pasti nanti akan sampai. Kalau dari arah tegal, kurangi kecepatan kendaraan anda setelah memasuki kota Ajibarang. Sekitar 4 km lagi anda akan melewati pertigaan Losari. Dan bagi yang tidak punya kendaraan pribadi bisa menggunakan jasa angkutan umum yang biasanya ngetem di pertigaan Losari.

2 komentar:

desa sambirata, namanya kya nama tanaman sambiroto ya,aku pernah denger
iya..., bner kayak nama tanaman aja.. klau ga salah itu tanaman yang buat obat.

Posting Komentar